Cari Postingan

Terjemahkan Blog dengan klik bendera yang ada dibawah ini :

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Bulan di Langit Athena

Judul Buku : Bulan di Langit Athena 
Penulis : Zhaenal Fanani 
ISBN : 9786027640139 
Spesifikasi : 14x20cm 
Tahun Terbit : Juni 2012 
Penerbit : DIVA 

“Meski dalam riak besar kesulitan dan getirnya perjuangan hidup, Queen tak kuasa menyembunyikan diri di sisi lain dunianya. Athena dengan segala mitos yang menyertainya hanyalah kota yang berbeda, Queen harus menerima takdirnya bahwa di atas langit sana, bulan yang jatuh tetaplah sama. Novel ini dikemas dengan cantik untuk menjelaskan pada kita bahwa setiap manusia harus menghadapi takdirnya dan hidup bersamanya, bukan mengingkarinya. Two thumbs up!” (Zaynur Ridwan, penulis “Indonesia Incorporated”).

***
Queen, gadis cantik dengan segudang prestasi, memutuskan untuk meninggalkan segalanya, termasuk keluarganya, setelah divonis terjangkit virus HIV/AIDS. Sempat berniat mengakhiri hidupnya, Queen menemukan kembali semangatnya di Bumi Cinta, rumah singgah untuk orang-orang yang bernasib sama dengannya. 

Garis hidup membawa Queen ke Athena. Dalam kesibukannya mengabdikan diri di sebuah organisasi pencegahan AIDS, ia bertemu dengan seseorang yang mampu menggetarkan jiwanya, menggugah semangatnya, membakar kerinduannya. Orang pertama yang mengatakan cinta kepadanya: Zakhary. Namun, ketidaksempurnaannya sebagai wanita membuat Queen harus bertarung meredam perasaannya, tanpa ia sadari bahwa Zakhary sesungguhnya menyimpan ketakutan yang sama. 

Akankah Queen membalas cinta Zakhary? Mampukah Zakhary menjadi rembulan yang menerangi lorong kesunyian hidup Queen? Ketakutan apa yang disembunyikan pemuda itu? Bukti Acropolis di bawah langit Athena menjadi saksi kisah pergolakan batin penderita HIV tanpa melupakan sifat alamiahnya sebagai manusia: merasakan cinta. 

“Para penyandang HIV/AIDS adalah orang-orang yang harus dijadikan sahabat. Hanya cinta yang dapat menggugah semangat hidup mereka.”