Cari Postingan

Terjemahkan Blog dengan klik bendera yang ada dibawah ini :

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kolom "Celoteh" Kaltim Post, Edisi kamis 15-02-2018. Halaman 21.


Selasa siang mereka menghubungiku. Kontaknyapun tak tersimpan di ponselku. Mereka akan datang siang itu juga. Ternyata beritanya untuk mengisi kolom celoteh Kaltim Post, Edisi kamis 15-02-2018. Halaman 21.

Sesi pengambilan fotopun dilaksanakan, pengambilan gambar oleh mbak yusvita.  3 gambar diambil dengan latar belakang yang berbeda.

Untuk sesi wawancara dilakukan oleh mbak Dahlia. ada beberapa pertanyaan yang diberikan padaku. dan semua tertulis rapi pada kolom Celoteh Kaltim post pagi ini.

Permainan Monas dan Kwarnas

Mengenal Pahlawan diera gadget merupakan sebuah tantangan yang besar, mungkin tak menarik kalau hanya disampaikan secara verbal. Butuh tips dan trik agar anak-anak berminat untuk lebih mengenal Pahlawan nasional melalui suatu permainan. Dan permainan monopoli Pahlawan Nasional ini bisa dijadikan alternative.

Ide itu tercetus saat ingin mengikuti sayembara penulisan Bahan Bacaan Gerakan Literasi Nasional 2017, untuk membantu kegiatan belajar mengajar pada pelajaran Sejarah, dimana anak-anak dimasa sekarang, sangat banyak yang tidak mengenal Pahlawan Nasionalnya, lalu tertuanglah ide membuat buku dengan dilengkapi sebuah permainan yang saya sebut MONAS atau “Monopoli Pahlawan Nasional” dan KWARNAS “Kwartet Pahlawan Nasional”, yang pola bermain dan alat bantu yang digunakan, hampir sama dengan monopoli dan kwartet konvensional pada umumnya.

Belajar sambil bermain adalah alternative lain mengajari siswa lebih mengenal pahlawan Indonesia. Guna buku sebagai bahan bacaan, agar siswa mengetahui jawaban dari tiap pertanyaan yang diberikan saat mendapat Sanksi permainan.

Pertemuan dwipekan JPK


Pertemuan dwipekan JPK kali ini bertempat di pangkalan pungut sungai Karang mumus.

Ada yang berbeda dari pertemuan bincang sastra kali ini, selain dilaksanakan dipinggir sungai Karang Mumus tepatnya di Pangkalan Pungut, juga dihadiri oleh bapak Yustinus, beliau adalah pegiat gerakan memungut sampah sungai Karang Mumus yang banyak memberikan penjelasan kepada kami tentang Karang Mumus dan problem sampah yang dihadapi. Juga dihadiri beberapa anggota yang baru bergabung di JPK.

Pak yus menjelaskan pada kami bahwa Kegiatan rutin setiap hari berupa bersih-bersih dan memungut sampah menggunakan ketinting, dan dibarengi menanam bibit pohon bertujuan untuk menahan abrasi

Bagi anak-anak yang ingin mengikuti edukasi memungut sampah dan menanam pohon, bisa langsung datang ke pangkalan pungut dengan daya muat kapal sebanyak 5 penumpang dan 1 orang pengemudi ketinting. Jika beruntung menurut pak Yus kita bisa bertemu dengan bekantan di daerah muang.

Di akhir pertemuan, mas Panji Aswan, mas Nahwan Pasangio, mbak dilla dan mbak yang saya lupa namanya,.membacakan beberapa puisi sebagai penutup.

Sedianya kami akan ikut memungut sampah disungai. Berhubung kapal ketinting yang akan kami tumpangi merapat disaat senja, maka kegiatan inipun urung kami lakukan. Insya Alkah next time kami akan ikut merasakan sensasi memungut sampah diatas perahu.