Cari Postingan

Terjemahkan Blog dengan klik bendera yang ada dibawah ini :

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Dzikir Ilalang versi baru Kun Fayakun

Judul Buku : Dzikir Ilalang versi baru Kun Fayakun 
Penulis : Andi Bombang 
ISBN : 9786021912522 
Spesifikasi  : 14x20cm 
Tahun Terbit : Maret 2012 
Penerbit : DIVA 

Tak hendak kupungkiri
Betapa melelahkan perjalanan ini
Berputar serupa gasing
Menderung dan kian bingung
***
Novel ini dengan sangat memikat mengangkat sebuah tema tentang pencarian seseorang dalam menemukan Tuhannya. Dan, yang menarik lagi, seseorang tersebut adalah mantan seorang preman kawakan.

Namanya Hardi. Awalnya, pemuda asal Bone, Sulawesi Selatan itu merantau ke Jakarta hanya untuk mencari penghidupan yang layak. Tapi, nasib membawanya menjadi ketua geng preman kelas atas ternama di Jakarta, Ancagar.

Kemampuan tenaga dalam yang dimiliki Hardi membuatnya disegani. Sebagai ketua geng, Hardi pun akrab dengan kehidupan super keras dan kelam.

Suatu ketika, ia terpaksa membunuh seorang ekspatriat dari Jepang. Hal itu membuatnya harus menjalani pelarian selama berbulan-bulan. Ia ikut berlayar di kapal milik temannya sesama dari Bone, Haji Amir. Dan, selama dalam pelarian itulah, perjalanan Hardi dalam mencari Tuhan pun dimulai. Dari sekadar risih tidak sembahyang sementara para awak kapal lainnya sembahyang, Hardi pun mulai menjalankan ibadah wajib tersebut.

Lantas, bagaimanakah kisah selanjutnya? Putus asakah Hardi dalam mencari Tuhannya, terutama setelah ia kembali ke daratan? Atau, ia tinggalkan kehidupan kelamnya dan selanjutnya menjadi Hardi yang baru? Bagaimana pula dengan nasib geng Ancagar dan anak buahnya?

Simaklah novel kuat alur sangat kaya pesan moral ini, dijamin hati Anda bakal tergetar mengikuti liku-liku perjalanan sang tokoh dan pergolakan psikologisnya!

Selamat membaca! 

Aku Jauh, Dia Jauh. Aku Dekat, Dia Dekat… 

“Jadi, tegasnya gimana, Ustadz? Misalnya nih, misalnya ya… katakanlah ada orang bisa sampai derajat mukmin yang sesungguhnya, lalu apakah itu berarti Allah bersemayam dalam kalbunya?” tanya Hardi.