Cari Postingan

Terjemahkan Blog dengan klik bendera yang ada dibawah ini :

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kembalikan Semuanya Padaku

Judul Buku : Kembalikan Semuanya Padaku
Penulis : Andi Bombang
ISBN : 9786027663138
Spesifikasi : 14x20cm
Tahun  Terbit : Juni 2012
Penerbit : DIVA

Hidup Febi berubah setelah bertemu dengan Bu Endang yang menguak masa lalunya. Karena pertemuan itu, Febi jadi mengetahui bahwa ayahnya adalah sekaligus juga kakeknya. Mbak Desi, orang yang selama ini dia anggap sebagai kakak, ternyata adalah tantenya. Dan, Febi ternyata adalah seorang anak haram dari hubungan ayahnya dengan anak tiri istri sahnya yang kemudian menjadi ibu kandungnya.
Karena shock, Febi pun jatuh sakit. Rini dan Vina, sahabat Febi, justru khawatir karena Febi berubah menjadi pendiam setelah sembuh dari sakitnya. 

Febi tidak lagi menyinggung mengenai masalah anak haram. Sampai suatu ketika, Endang datang ke rumah. Febi yang melihat ayahnya berusaha menutupi masa lalu itu mengamuk. Meskipun demikian, kedatangan Endang membuat orang tuanya dapat jujur dan terbuka kepada Desi dan Febi.

Dari halal turun halal, dari haram turun haram. Karena mendengar hal itu, Febi memutuskan pacarnya yang bernama Krisna tanpa penjelasan. Febi pun berpikir tidak akan menikah selamanya karena anaknya nanti akan menyandang predikat haram juga.

Lantas, benarkah akhirnya Febi menjadi seorang perempuan liar yang merasa kecewa atas keadaannya? Dan, benarkah keputusasaannya membawa sosok gadis yang baik-baik tiba-tiba menjadikan Febi yang berbeda sama sekali? Atau, adakah cahaya petunjuk yang membawanya kembali menuju jalan yang diridhai-Nya?

Simak novel memikat yang kaya pesan moral dan kebijakan spiritual ini! Sebuah suguhan menarik dan menggetarkan dari penulis Dzikir Ilalang….

“Manusia hanya diminta mengembalikan segala sesuatu kepada-Nya. Semuanya, yang lahir maupun batin. Jangan diaku-aku milik pribadi karena sejatinya manusia adalah fakir. Tidak punya apa-apa. Dia yang punya cerita. Dia yang menggores pena, dan hanya Dia yang sanggup menghapusnya.”

Perempuan yang Selalu Bertanya, “Di Manakah Kebahagiaan Sejati?”