Cari Postingan

Terjemahkan Blog dengan klik bendera yang ada dibawah ini :

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sumpah pemuda dan kenangannya

Ada yang indah saat peringatan hari sumpah pemuda berlangsung, kenangan indah saat masih duduk
dibangku kelas 2 sekolah menengah. saat itu  diantara siswa(i) yang ada di sekolah aku dan kak Gunawan (Kakak kelas yang duduk dibangku kelas 3 MK) mewakili sekolah kami pada barisan pemuda mewakili pakaian daerah Jawa Barat.

Dag dig dug dhuuuerrr rasa di jantung. karena orang yang dipasangkan padaku saat itu pernah mengisi ruang dihatiku (First love lah kisahnya). Menghadap keruang kepala sekolah (Bpk Drs. Marsan Pariseng yang juga merupakan kawan ayahku) untuk membicarakan persiapan ke Lapangan Karebosi. Dan sesuai Instruksi beliau Kak Gunawan di anjurkan  menjemputku dini hari untuk ke Salon dan Nanti Mobil Sekolahlah yang akan mengantarkan kami berdua ke tempat pelaksanaan. Upacara yang di pimpin oleh Gubernur Sulawesi Selatan pada saat itu Zainal Basri Palaguna

Tibalah mobil jemputan kami, dan yang mejemput kami adalah Guru yang biasa kami sapa "Mas Amin", (panggilan Mas pada guru sedikit aneh memang tapi begitulah beliau meminta kami murid-muridnya untuk memanggilnya). Sepanjang perjalanan kami di kerjain habis-habisan, jadilah muka kami berdua bersemu merah dibuatnya. 

Dengan penuh Khidmad  kami mengikuti upacara hingga selesai, kebayang kan... dibawah teriknya matahari, kami harus mengikuti Upacara dengan pakaian pengantin seperti itu. makna barisan pemuda dari seluruh propinsi adalah  menumbuhkan rasa ingin bersatu sebagai anak bangsa, meleburkan segala perbedaan menuju kesatuan yang harmonis.

Sepulang dari lapangan tempat upacara, kami fikir akan diantar kerumah masing-masing, ternyata dugaanku salah, kami malah dibawa ke sekolah dengan pakain seperti itu, jadilah disekolah ramai melihat kedatangan kami, "Cie...cie", "Suit..Suit", yang kami dengar, malunya bukan main. ah... memang mas amin kurang kerjaan.

Keesokan harinya kami dipanggil dengan gelaran papi dan mami oleh Kak Noldy dan Kak Herman rekan sekelas Kak Gun. aduh... mereka ini kurang kerjaan kali ya....

Yah... itulah kenangan, kan selalu indah jika dikenang, kenangan yang takkan mungkin untuk terulang lagi. kisah unik 28 oktober ternyata bukan aku aja yang alami, tapi suamiku juga mengalaminya dan suamiku mewakili pakaian daerah Banjarmasin. Lho.... emang jodoh kali ya.... hanya saja saya di pulau sulawesi dan suamiku di pulau kalimantan.