Cari Postingan

Terjemahkan Blog dengan klik bendera yang ada dibawah ini :

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Cemburu "Alat" sederhana penjaga cinta

Sedikit pasangan bisa nyaman dengan perasaan cemburu, Wajar Sih, tapi...
  
Benarkah Cemburu Tanda Sayang? Sifat cemburu ini adalah naluri manusia yang memang sukar dibendung. Ramai orang beranggapan bahwa wanita lebih sering cemburu dibandingkan pria. Sebenarnya dalam soal ini, Pria atau wanita sama, sifat cemburu ini ada pada setiap manusia. Cuma kita perlu bijak dalam mengawal perasaan cemburu. Jadi Pikirlah mana yang baik dan mana yang buruk.

DI era teknologi seperti sekarang, komunikasi menjadi lebih mudah dengan adanya SMS (Short Message Service), FB (facebook), twitter serta fasilitas messenger khusus dari smartphone yang populer itu.


Seperti kita ketahui, komunikasi kerap ‘dielu-elukan’ sebagai kunci keharmonisan rumah tangga. Tanpa komunikasi yang baik, bisa terjadi salah paham yang berujung keributan dan merembet pada konflik lainnya.

Namun tanpa disadari, fasilitas komunikasi ini bisa membawa efek cemburu pada diri Anda atau pasangan. Misal Moms cemburu saat Dads berkutat dengan smartphone-nya atau Dads yang melirik cemburu melihat Moms asyik chatting di facebook dengan teman lamanya. Wah, hal kecil saja bisa menjadi pemicu ‘api cemburu’ ya!

Kecemburuan adalah emosi yang dapat dikatakan wajar jika terjadi pada Moms or Dads. Jika kita peduli terhadap seseorang dan ingin mereka peduli, maka rasa cemburu adalah normal sampai batas tertentu. Namun jika tidak berhati-hati, cemburu bisa jadi berlebihan dan merugikan hubungan. Bahkan tak jarang kecemburuan adalah akar penyebab hubungan pernikahan menjadi rusak.

Alasan Cemburu?

Cemburu merupakan suatu emosi negatif yang terjadi karena seseorang menjadi ancaman dalam suatu hubungan. Jadi, cemburu (jealous) itu melibatkan tiga orang, dimana salah seorang menjadi pihak ke-3 (yang dirasa mengancam).

Seringkali Moms or Dads mengingkari rasa cemburu karena tak ingin memunculkan pertengkaran. Namun sebenarnya setiap pasangan perlu mengenali ada apa di balik rasa cemburu tersebut? Apa yang membuat kita atau pasangan merasa cemburu?

Perasaan-perasaan yang biasanya muncul ketika cemburu adalah merasa takut kehilangan, terancam, merasa diabaikan, khawatir, merasa dikhianati (padahal belum tentu demikian), merasa ada keraguan akan diri sendiri, tidak yakin, dan seringkali dipenuhi amarah. Misal Moms menganggap perilaku Dads tidak sesuai dengan harapan, seperti bergaul terlalu dekat dengan rekan kerja wanitanya di kantor, begitu pula sebaliknya.

Saling Percaya Kikis Cemburu

Perasaan cemburu kerap dipendam satu sama lain. Akibatnya Moms or Dads tiba-tiba jadi uring-uringan di rumah, meributkan hal-hal kecil, bahkan menghindar dari hal-hal romantis karena sedang dikuasai perasaan marah yang tidak dikomunikasikan dengan baik.

Pondasi saling percaya harus dibangun bagi setiap pasangan. Jika tidak, bukan tidak mungkin satu sama lain terus membandingkan diri dengan orang lain. Dan jika suatu ketika salah satunya menunjukkan sedikit saja minat pada orang lain atau hal tertentu, maka kecemburuan akan mudah menguasai dan membuat Moms or Dads merasa tertekan dengan perasaan tersebut.

7 Langkah Jauhi Rasa Cemburu

(Foto: gettyimages)
(Foto: gettyimages) 
CEMBURU merupakan suatu emosi negatif yang terjadi karena seseorang menjadi ancaman dalam suatu hubungan. Jangan biarkan cemburu menjadikan emosi Anda tidak terkendali.

Simak tip menjauhi rasa cemburu, berikut ini seperti dipaparkan Angela Yohana M.K, M.Psi dari Griya Palastri Consulting Jakarta:

1. Mulailah mengidentifikasi apa yang menyebabkan kecemburuan. Luangkan waktu sebentar untuk mengevaluasi situasi dan mengidentifikasinya.

2. Mencoba untuk tidak berasumsi mengenai pasangan. Misal Dads terlambat pulang kantor dan tidak memberi kabar pada Moms. Jika Moms terus-menerus berpikir ada sesuatu yang terjadi di kantor, tentu akan memicu rasa cemburu dan menyakiti diri sendiri. Bisa jadi Dads benar-benar sedang sibuk.

3. Ketika rasa cemburu ‘berkuasa’, terkadang dengan mudahnya mengambil kesimpulan negatif. Sebaiknya kumpulkan semua informasi terlebih dulu. Kendalikan diri Anda dan bertanyalah dengan cara yang menyenangkan. Dengan begitu, Anda bisa membuang perasaan cemburu.

4. Alihkan kecemburuan pada sesuatu yang positif. Misal Dads merasa Moms lebih tertarik mengobrol dengan rekannya lewat internet, maka Dads dapat mencari cara agar komunikasi dengan Moms pun sama menariknya dengan chatting. Namun jangan fokus kepada individunya, melainkan kegiatan yang mampu memotivasi untuk mencapai komunikasi yang lebih variatif dan menarik.

5. Berhenti membandingkan diri atau pasangan dengan orang lain. Yakinlah bahwa kita maupun pasangan sudah saling memiliki dan melengkapi.

6. Cobalah ungkapkan rasa cemburu Anda, jangan dipendam!

7. Rasa percaya diri yang meningkat dapat mengurangi cemburu yang berlebihan. Salah satu cara yang bisa dilakukan Moms and Dads yakni saling memuji satu sama lain. Jangan merasa berat untuk mengungkapkan pujian, karena ini dapat meningkatkan rasa percaya diri satu sama lain serta mengharmoniskan hubungan.

(Sumber: Tabloid Mom & Kiddie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.