Tetes embun pagi ini
terasa lembut menyentuh kulitku
kokok ayam jantan bersahutan memecah keheningan pagi.
Saat itu, aku baru terjaga dari lelap
Mataku terpaku pula pada barisan objek-objek tidak bernyawa,
Sudah basah oleh tetesan embun suci pagi hari
Entah bagaimana dengan nasibku hari ini
Jika mengenangkan uang belanja dapur,
Jika mengenangkan uang belanja dapur,
Uang tuk membangun rumah masa depan
Uang untuk membayar rumah sewa
Serta uang kebutuhan hidup tiap-tiap bulan,
Uang untuk membayar rumah sewa
Serta uang kebutuhan hidup tiap-tiap bulan,
Aku kian lemah, kian lesu menatap hari-hari mendatang
Bagaimanakah kami bisa mencukupi semua ini
Satu tanggungjawab besar yang harus kami pikul disaat aku merasa tak berdaya
Bagaimanakah kami bisa mencukupi semua ini
Satu tanggungjawab besar yang harus kami pikul disaat aku merasa tak berdaya
Akankah impian kami terwujud seperti yang kami inginkan…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.