Kenapa ? karena hati dan perasaan kita Menilai diri kita lebih dari kenyataan, merasa pintar, berjasa, saleh, tampan/cantik, dan merasa paling sukses. Setiap kali kita menilai diri lebih dari kenyataan bila ada yang menilai kita kurang atau tidak sepaham sedikit saja akan langsung tersinggung. Ketika tersinggung, minimal orang akan sibuk membela diri dan selanjutnya akan memikirkan kejelekan orang lain Hari-harinya menjadi tidak nyaman, pikirannya menjadi keruh, dan penuh rencana buruk. Waktu demi waktu yang dilaluinya sering kali diisi kondisi hati yang mendidih, bergolak, penuh ketidaksukaan, terkadang kebencian, bahkan dendam kesumat.
Jika tidak ingin
mudah tersinggung cari seribu satu alasan untuk bisa memaklumi orang lain. Namun yang
harus diingat, berbagai alasan yang kita buat semata-mata untuk memaklumi, bukan untuk membenarkan kesalahan,
sehingga kita dapat mengendalikan diri. Kita harus mengondisikan hati agar
selalu siap untuk dikecewakan. Hidup ini tidak akan selamanya sesuai dengan
keinginan. Artinya, kita harus siap dengan situasi dan kondisi apapun. Kita jangan
hanya siap dengan kondisi enak saja. Kita harus siap dengan kondisi yang paling
pahit dan sulit sekalipun.
Kalau toh
ada yang mengecewakan, maka jangan terlalu dipikirkan. Mengapa...?. Kita akan
rugi oleh pikiran kita sendiri. Sudah lupakan dan maafkan saja, karena yang
memberi dan membagikan rezeki hanyalah Allah semata; juga yang mengangkat
derajat dan menghinakan manusia juga hanya Allah. Apa perlunya kita pusing
dengan omongan orang ?. Apalagi kalau kita tidak salah dan berada di jalan yang
benar. Biar pun orang tersebut kelelahan menghina kita, sungguh tidak akan
berkurang sedikit pun pemberian Allah kepada kita. Kita tidak akan hina dengan
cemoohan orang. Kita hanya akan hina dengan perilaku kita sendiri.
Hidup di dunia ini
hanya satu kali. Hanya sebentar, belum tentu panjang umur. Amat rugi kalau kita
tidak bisa menjaga suasana hati.
Kekayaan yang sangat mahal dalam hidup ini adalah suasana hati. Walau rumah
kita sempit, tapi hati kita lapang, maka akan terasa lapang pula hidup kita.
Walau tubuh kita sakit, tapi kalau hati kita sehat, maka hidup akan lebih
tenang. Walau badan kita lemas, tapi kalau hati tegar, maka jiwa kita insya
Allah akan terasa lebih mantap.
Medio Oktober, Diruang Kerapuhanku......
Belajar untuk diri sendiri agar tidak menyematkan hal buruk kepada seseorang disaat kita belum mengetahui tentang suatu kebenaran. Biar Allah saja yang jadi Penolongku