Fajar belum menyingsing.,
Wanita itu telah sibuk menyiapkan sarapan dengan cintanya…..
Membangunkan lelap tidur putra putrinya tuk menunaikan ibadah subuh...
Fajar belum menyingsing...
Satu persatu suapan kasih sayang diberikan pada buah hati tercinta
Yang dibalas dengan cemberut dan grundelan sang bocah
karena makanan ala kadarnya
Membelai lembut dan berpetuah tentang makna bersyukur
berpetuah tentang makna menghargai
berpetuah tentang pentingnya ilmu
Tanpa balas yang sepadan, karena anaknya enggan mendengarkannya
dengan perut yang terisi makanan cinta dan segelas susu kasih sayang
Sedangkan sang bocah tertawa riang tak mengerti siap menuntut ilmu
Saat fajar belum menyingsing....
Wanita itupun melangkahkan kakinya
Tuk menunaikan tugas sebagai "Omar Bakri" pada masanya
Pahlawan tanpa tanda saja sebutannya
Bagi Wanita itu…
Pagi adalah harapan dan siang adalah kerja keras
Malam hari adalah tempatnya memanjatkan do’a pada ILAHI
Ketika anaknya mendengkur dalam buai mimpi
Wanita tegar itu
Senantiasa memberi dalam hidupnya
Dan tak pernah mengharap balas...
Menjadikan dirinya matahari keluarga
Dan sesekali memilih menjadi lilin dalam kehidupannya.,
Bagi 6 mutiara yang dititipkan ILAHI padanya
Dalam kesendirian Kala Belahan jiwanya dipanggil ILAHI
Wanita tegar itu…. Adalah Mama-ku
Bidadari dan malaikat dalam hidupku
Padanya kami tumbuh dengan belaian kasih sayang
hingga menuju gerbang kesempurnaan manusia
@ Ruang Rinduku... "Rindu Mama adalah Rinduku juga"