Buah manggis (Garcinia mangostana. L) tumbuh liar di hutan dan pegunungan dengan ketinggian pohon bisa mencapai lebih dari 15 meter namun mempunyai masa berbuah yang membutuhkan waktu lebih dari 10 tahun. Indonesia sebagai negara yang memiliki keanekaragaman hayati melimpah adalah salah satu sentra penghasil manggis yang diekspor ke berbagai belahan dunia seperti Amerika dan Eropa. Berdasarkan informasi yang saya dapat, di Eropa sana nilai jual kulit manggis sangat tinggi. Di sana kulit manggis dijadikan jus yang harganya mencapai 20 US dolar atau berkisar 200 ribu rupiah per gelas. Sedangkan di Negara kita, buah manggis dijadikan bahan tebak-tebakan bahkan bisa jadi permainan “JUDI”
Mungkin sudah lama ada yang meyakini bahwa buah manggis itu berkhasiat, namun soal manfaat kulit manggis baru belakangan ini “naik daun”. Warna kulit manggis yang ungu diyakini kaya akan zat antioksidan kuat.
Mungkin sudah lama ada yang meyakini bahwa buah manggis itu berkhasiat, namun soal manfaat kulit manggis baru belakangan ini “naik daun”. Warna kulit manggis yang ungu diyakini kaya akan zat antioksidan kuat.
Kulit dari ratu segala buah Tropis (Queen of The Tropic Fruits) ini dapat menghasilkan senyawa xanthone, yaitu zat yang terbentuk dari hasil isolasi kulit buah manggis. Kadarnya mencapai 123,97 mg per ml. Xanthone mempunyai aktivitas antiinflamasi dan antioksidan. Senyawa xanthone dapat menangkal radikal bebas dan mencegah kerusakan sel sehingga proses degenerasi sel terhambat. Apalagi zaman sekarang, kita sudah banyak terkontaminasi oleh bahan-bahan kimiawi, bahan polutan dan bahan tiruan, dan itu semua sudah tak terelakkan lagi. Selain itu Xanthone bukan hanya sebagai antioksidan, tetapi juga antikanker. Belakangan ini para ilmuwan juga sedang melakukan uji potensi kulit manggis sebagai obat HIV.
Berikut 34 Fakta khasiat kulit manggis :
1. Anti-fatigue (energy booster/memberi tenaga)
1. Anti-fatigue (energy booster/memberi tenaga)
2. Powerful anti-inflammatory (prevents inflammation/anti peradangan)
3. Analgesic (prevents pain/mencegah sakit urat saraf) 4
. Anti-ulcer (stomach, mouth and bowel ulcers)
5. Anti-depressant (low to moderate/mencegah kemurungan)
6. Anxyolytic (anti-anxiety effect/mencegah kegelisahan, panik & cemas)
7. Anti-Alzheimerian (helps prevent dementia/mencegah penyegah Alzheimeria)
8. Anti-tumor and cancer prevention (shown to be capable of killing cancer cells/Mencegah kanker)
9. Immunomodulator (helps the immune system/system kekebalan)
10. Anti-aging (Anti penuaan)
11. Anti-oxidant ( Buang toxic/racun dalam badan)
12. Anti-viral (membunuh kuman)
13. Anti-biotic (modulates bacterial infections)
14. Anti-fungal (prevents fungal infections/infeksi oleh jamur)
15. Anti-seborrheaic (prevents skin disorders/ mencantikkan kulit)
16. Anti-lipidemic (blood fat lowering/membuang kolesterol)
17. Anti-atherosclerotic (prevents hardening of arteries)
18. Cardioprotective (protects the heart/untuk jantung)
19. Hypotensive (blood pressure lowering/merendahkan tekanan darah)
20. Hypoglycemic (anti-diabetic effect, helps lower blood sugar/ mengurangi gula dalam darah)
21. Anti-obesity (helps with weight loss/kuruskan badan)
22. Anti-arthritic (prevention of arthritis/cegah sakit tulang)
23. Anti-osteoporosis (helps prevent the loss of bone mass/tulang rapuh)
24. Anti-periodontic (prevents gum disease/cegah gusi berdarah)
25. Anti-allergenic (prevents allergic reaction)
26. Anti-calculitic (prevents kidney stones/cegah batu karang)
27. Anti-pyretic (fever lowering/rendahkan suhu badan)
28. Anti-Parkinson (penyakit saraf parkinson)
29. Anti-diarrheal (mencegah diare)
30. Anti-neuralgic (reduces nerve pain/sakit urat saraf)
31. Anti-vertigo (prevents dizziness)
32. Anti-glaucomic (prevents glaucoma/sakit mata)
33. Anti-cataract (prevents cataracts)
34. Pansystemic (has a synergistic effect on the whole body/Mengimbangi seluruh badan)
Artikel ini diposting untuk mengikuti polytechnic full education website competition 2010, PNJ Kampus UI Depok
Kisah menyedihkan dialami Ahmad Fatih Asyifa (3), warga Desa Banyuurip, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik. Bayi ini mengalami gangguan penglihatan, pendengaran, dan kelumpuhan setelah menjalani operasi hernia di RS Siti Khodijah di Sepanjang, Sidoarjo. Penderitaan Fatih itu diketahui setelah pihak keluarga dan penasihat hukumnya, M Sholeh, mendatangi Komisi E (bidang kesejahteraan masyarakat) DPRD Jawa Timur, Senin [...]
Kisah menyedihkan dialami Ahmad Fatih Asyifa (3), warga Desa Banyuurip, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik. Bayi ini mengalami gangguan penglihatan, pendengaran, dan kelumpuhan setelah menjalani operasi hernia di RS Siti Khodijah di Sepanjang, Sidoarjo.
Penderitaan Fatih itu diketahui setelah pihak keluarga dan penasihat hukumnya, M Sholeh, mendatangi Komisi E (bidang kesejahteraan masyarakat) DPRD Jawa Timur, Senin (3/10/2011). “Sebelumnya, anak saya seperti anak umumnya, bisa bicara, bermain, dan juga berjalan,” ujar Rumikan, ayah Ahmad Fatih, kepada wartawan.
Sekitar Juni 2011, Fatih dibawa ke RS di kawasan Wiyung, Surabaya, untuk menjalani pemeriksaan di poli umum karena buah zakarnya besar sebelah. Seminggu kemudian, bayi ini diperiksa dokter spesialis. Hasilnya, bocah ini divonis hernia dan harus dioperasi.
Namun, orangtua Fatih, Rumikan (41) dan Nur Solikah (37), menjanjikan sekitar 2-3 bulan lagi karena tidak punya uang untuk biaya operasi yang menghabiskan sekitar Rp 3 juta-Rp 4 juta. “Saya sampaikan masih belum punya uang. Kata dokter enggak apa-apa menunggu uangnya dulu,” tuturnya.
Akhir Juli, Fatih panas tinggi. Sang ibu membawanya ke bidan desa yang kemudian dirujuk ke RS Siti Khodijah. Lalu, operasi hernia digelar, Selasa (5/7/2011) pagi. Beberapa jam kemudian, Fatih koma dan kejang-kejang sehingga dimasukkan ke ruang ICU. “Kata dokter, itu reaksi obat bius,” ujar Ny Nur Solikah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.