Al haqquminallah wa khoto mini ( Kesempurnaan datangnya dari Allah dan kekurangan datangnya dari ana pribadi ) afwan minkum “Unzhur mâ qâla wa lâ tanzhur man qâla.” (Prhatikanlah apa yang dikatakan dan janganlah kau prhatikan siapa yg mngatakan)
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Sumber : Majalah Hidayah
Muslimah shaleha yang di sayang Allah.. Berkorban rasanya hal yang paling sulit dilakukan, terkadang berkorban bukan hanya harta, tapi perasaan. Harta bisa dicari tapi perasaan mudah luka d...an terkadang membekas sampai selamanya. Apakah saat ini muslimah merasa harus memilih salah satu diantara dua, sehingga salah satu harus ada yg dikorbankan, ataukah muslimah dihadapkan pada hal yg anda kasihi dan harus anda lepaskan, artinya berkorban. Dan kenapa seringkali hal yang harus kita korbankan itu adalah hal yang paling penting dalam hidup kita? Jawabannya adalah karena kalau kita berkorban hal yang tidak penting, bisa dikatakan itu bukan berkorban namanya, itu hal biasa saja.Jadi, ketika kita harus berkorban, apakah kita harus melakukannya? Ana pernah membaca cerita sebuah kisah nyata mengenai seorang wanita yang sedang hamil. Ia adalah salah seorang aktifis yang menentang adanya aborsi. Ternyata ia sendiri dihadapkan pada keadaan yg mengharuskan dirinya mengaborsi kandungannya, mashallah sebab bayinya didiagonsa memiliki ketahanan tubuh yang rapuh, jika anak itu dilahirkan, umurnya hanya 2 hari saja. Dan bukan hanya itu saja, ada resiko yang akan mengakibatkan kematian si ibu kalau dia melahirkan anak tsb. Dokter menyarankan ia untuk mengugurkan kandungannya. Ia merasa terjepit diantara keadaan bahwa ia adalah seorang penentang aborsi sementara nyawanya terancam kalau ia tidak mengaborsi anak tsb. Namun ia berdoa dan ia mengambil suatu keputusan bahwa ia akan melahirkan anaknya. Ia berkata bahwa anak itu layak untuk hidup walaupun hidupnya hanya sebentar. Suaminya pasrah dan menerima keputusan tsb. Akhirnya ketika bayi itu lahir, ibunya meninggal. Pengorbanan si ibu ternyata tidak sia-sia, anak itu ternyata bertahan hidup selama 2 minggu dan ketika anak bayi itu meninggal, ia mendonorkan ginjal dan jantungnya untuk 2 nyawa bayi lain yang terancam meninggal. Ibu itu mengorbankan dirinya, agar bayi tersebut bisa menghidupkan nyawa bayi-bayi lain. Ternyata dalam suatu pengorbanan yg harus kita pilih,Allah memiliki rencanaNya sendiri, hanya tinggal maukah kita menjalaninya, maukah kita mengorbankan harta kita, perasaan kita, bahkan nyawa kita sekalipun? Untuk sesuatu yang lebih besar. Maka ketika kita dihadapkan kepada pengorbanan, berdoalah kepada Tuhan, apakah yang menjadi kehendakNya, seperti ketika Ibrahim harus mengorbankan anak tercintanya, Ismail. Ketika Ibrahim pasrah kepada Allah dan ia mengorbankan anaknya, Allah memberikan berkat berlimpah-limpah dan berkali-kali lipat kepadanya. Jika Allah melakukan hal yang sama kepada Ibrahim, maka Ia-pun pasti akan melakukan hal yang sama kepada kita hamba-hamba-Nya juga. Muslimah yang disayang Allah yakinlah … Dalam pengorbanan, ada rencana Allah yang amat besar. Maukah kita berkorban untuk sesuatu yang akan kita dapatkan lebih besar,yang pastinya Lillahi ta'ala?
Semoga bermamfaat muslimah shaleha sekalian ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.