

“Jika tahun lalu Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) sudah menerbitkan 165 buku bacaan cerita rakyat, tahun ini, Badan Bahasa sudah menyerahkan 226 buku bahan bacaan kepada Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) untuk dinilai, dan selanjutnya akan diterbitkan oleh Badan Bahasa jika lolos,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.
Seperti yang disampaikan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof Dr Dadang Sunendar MHum, saat memberikan sambutannya mengatakan "Dari 727 naskah yang masuk, telah terpilih 120 naskah bacaan yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Aspek yang ditinjau dan diperbaiki adalah kesesuaiannya dengan tingkat pendidikan, materi yang mendukung budi pekerti, penggunan bahasa Indonesia, dan aspek grafika. Setelah direvisi penulis, bahan bacaan pun dikirimkan ke Puskurbuk untuk dinilai kelayakannya menjadi bahan bacaan di sekolah-sekolah Indonesia".
Pada kesempatan ini juga Kapuskurbuk, Bapak Awaluddin Tjalla menyampaikan :
- •Jumlah buku yang dikirim ke Puskurbuk: 266
- •(terdiri atas: 120 buku hasil sayembara Badan Bahasa 2017, 146 buku penilaian ulang 2016 dan hasil sayembara Balai/Kantor Bahasa 2017)
- •Lolos praseleksi: 228 buku (kemudian diikutkan seleksi selanjutnya)
- •Lolos penilaian aspek materi dan aspek penyajian: 150 buku
- •Lolos penilaian aspek literasi dan psikologi perkembangan pembaca: 138 buku.
- Buku penilaian ulang 2016: 41 judul buku
- Buku hasil sayembara Balai/Kantor Bahasa 2017: 26 judul buku buku hasil sayembara Badan Bahasa: 71 judul buku (21 tidak dinilai, 28 tidak lolos)
Baca Juga :
Penulis Bahan Bacaan, Pencerah Masa Depan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.