Tak pernah membayangkan sebelumnya kalo saya mempunyai kesempatan untuk bertemu dengan Pembina Forum Lingkar Pena (FLP) dan pemilik Rumah Dunia yang satu ini. GOL A Gong begitulah nama penanya. Kekurangan fisik tak membuatnya rapuh, lewat kekurangan fisik dia mampu membuktikan pada dunia bahwa dia mempunyai kelebihan yang di berikan Allah. Kekurangan yang dimilikinya di manfaatkan untukdapat berbagi. Semua itu tentunya berkat dukungan kedua orang tuanya yang hebat. Semoga bisa menjadi inspirasi buat kita semua.
Memiliki sesi humor yang tinggi, ramah dan rendah hati, itulah yang dapat aku ambil dari pertemuan dengan beliau. Banyak ilmu perihal kepenulisan yang aku peroleh darinya semoga kelak hikmah dari pertemuan ini akan mendatangkan manfaat buatku dan buat orang banyak. Karena aku selalu percaya bahwa dalam hidup tak ada yang kebetulan, semua sudah menjadi bagian dari skenario Allah. Terima Kasih buat bu Sri Rahayuningtyas pemilik Taman irfani Kalimantan Timur dan Mbak Wanja Al Munawar penulis novel Kaltim yang telah memberikan kesempatan padaku untuk dapat bertemu langsung dengan Mas Gol A Gong.
Pada acara puncak Gola Gong memberikan tip bagaimana memulai menulis dan mengatasi writer block. "Kebanyakan cerpen yang saya tulis adalah berdasarkan kisah nyata (pengalaman saya sendiri) dan memang ada bagian-bagian tertentu yang saya tambahi supaya jalan cerita bisa nyambung. Dan ada juga cerpen yang saya buat berdasarkan cerita yang dikisahkan oleh teman saya mengenai temannya.Ketika saya mengarang berdasarkan cerita tersebut saya mereka-reka bagaimana awal cerpen kira-kira. Intinya adalah bahwa memang ada bagian tertentu dalam cerita yang kita caplok dari kisah nyata". Ungkapnya.
Gol A Gong mengatakan, kegiatan hari ini merupakan salah satu upaya FTBM dalam membangkitkan minat menulis dan membaca pada generasi muda. Mulai Hari ini Isilah status facebook dan Twitermu dengan 5W1H (When, Where, Why, What, Who dan How) semisal "Perjalanan lintas air sepanjang sungai Mahakam membuat ragaku menjadi tenang ditemani oleh pujaan hati". jangan menulis alay dan kegalauan hati. dari status positif yang kamu buat kelak akan tercipta sebuah karya yang secara tidak langsung mengajarkanmu menjadi seorang penulis.
Heri Hendrayana Harris atau lebih dikenal dengan nama pena Gol A Gong (lahir di Purwakarta, Jawa Barat, 15 Agustus 1963; umur 50 tahun) adalah sastrawan berkebangsaan Indonesia. Ia adalah pendiri Rumah Dunia di Serang, Banten. Saat ini Gol A Gong menjabat sebagai Ketua Umum Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Indonesia.[1]. Tulisan-tulisannya telah dimuat di berbagai media massa dan terbit berupa buku..Gol A Gong adalah nama pena dari Heri Hendrayana Harris. Ia lahir dari seorang ayah bernama Harris dan Ibu bernama Atisah. Pada 1965 ia bersama dengan orangtuanya meninggalkan kampung halamannya Purwakarta menuju ke Serang, Banten. Bapaknya adalah guru olahraga sedangkan ibunya seorang guru di sekolah keterampilan putri, Serang. Mereka tinggal di sebuah rumah di dekat alun-alun Serang. Sekarang, nama samarannya dikembalikan ke penulisan pertama yaitu Gol A Gong. Nama Gol itu diberikan oleh ayahnya sebagai ungkapan syukur atas karyanya yang diterima penerbit. Serta Gong merupakan harapan dari ibunya agar tulisannya dapat menggema seperti bunyi alat musik gong. Sedangkan A diartikan sebagai "semua berasal dari Tuhan". Maka, nama Gol A Gong dimaknai sebagai "kesuksesan itu semua berasal dari Tuhan".
Pada umur 11 tahun Gol A Gong (dulu ditulis Gola Gong) kehilangan tangan kirinya. Itu terjadi saat dia dan teman-temannya bermain di dekat alun-alun Kota Serang. Saat itu sedang ada tentara latihan terjun payung. Kepada kawan-kawannya dia menantang untuk adu keberanian seperti seorang penerjun payung. Uji nyali itu dilakukan dengan cara loncat dari pohon di pinggir alun-alun. Siapa yang berani meloncat paling tinggi, dialah yang berhak menjadi pemimpin di antara mereka. Kecelakaan yang menyebabkan tangan kirinya harus diamputasi itu tidak membuatnya sedih. Bapaknya menegaskan kepadanya: "Kamu harus banyak membaca dan kamu akan menjadi seseorang dan lupa bahwa diri kamu itu cacat".
Pada umur 33 tahun, dia menikahi Tias Tatanka, gadis asal Solo. Dari pernikahan ini mereka memiliki anak; Nabila Nurkhalisah (Bela), Gabriel Firmansyah (Abi), Jordi Alghifari (Odi), dan Natasha Azka Nursyamsa (Kaka). Bela yang saat ini kelas 2 di SMP Peradaban Serang (2012) meneruskan kiprah Ayahnya. Novelnya yang tergabung dalam KKPK (kecil-kecil punya karya) Dar!Mizan laris manis di pasaran. Sementara Abi, di Kelas 1 SMP Al Mahah Al Ain, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, sangat menyukai gambar sehingga kerap menjadi desain grafis sampul buku anak-anak di Rumah Dunia, sanggar yang didirikan Gol A Gong. (Sumber Wikipedia : Gol A Gong)