Angpao dan Imlek adalah paket yang tak dapat dipisahkan, Angpao…adalah
salah satu tradisi dalam Imlek, yang selalu dinanti-nanti oleh banyak
anak. Biasanya, angpao ini diberikan untuk anak-anak, dan juga diberikan pada
orang dewasa yang masih lajang/ belum menikah. Menerima angpao dari orang yang
lebih tua pada Hari Tahun Baru Imlek merupakan saat yang paling membahagiakan
bagi anak-anak di awal tahun. Sejak lama, warna merah melambangkan kebaikan dan
kesejahteraan di dalam kebudayaan Tionghoa. Warna merah menunjukkan
kegembiraan, semangat yang pada akhirnya akan membawa nasib baik. Angpao
sendiri adalah dialek Hokkian, arti harfiahnya adalah bungkusan (amplop merah).
* Siapa yang
wajib memberikan angpao dan berhak menerima angpao?
Di dalam
tradisi Tionghoa, orang yang wajib dan berhak memberikan angpao biasanya adalah
orang yang telah menikah, karena pernikahan dianggap merupakan batas antara
masa kanak-kanak dan dewasa. Selain itu, ada anggapan bahwa orang yang telah
menikah biasanya telah mapan secara ekonomi. Selain memberikan angpao kepada
anak-anak, mereka juga wajib memberikan angpao kepada yang dituakan.
Bagi yang
belum menikah, tetap berhak menerima angpao walaupun secara umur, seseorang itu
sudah termasuk dewasa. Ini dilakukan dengan harapan angpao dari orang yang
telah menikah akan memberikan nasib baik kepada orang tersebut, dalam hal ini
tentunya jodoh. Bila seseorang yang belum menikah ingin memberikan angpao,
sebaiknya cuma memberikan uang tanpa amplop merah.
Namun
tradisi di atas tidak mengikat. Sekarang ini, pemberikan angpao tentunya lebih
didasarkan pada kemapanan secara ekonomi, lagipula makna angpao bukan sekedar
terbatas berapa besar uang yang ada di dalamnya melainkan lebih jauh adalah
bermakna senasib sepenanggungan, saling mengucapkan dan memberikan harapan baik
untuk 1 tahun ke depan kepada orang yang menerima angpao tadi.