“Ibu sini dulu sebentar”,
begitulah ucapan anakku dari kamar ketika berteriak memanggilku.
“Bu kakak ini kenapa”, dengan mimik wajah khawatir sambil memperlihatkan tanda-tanda akil
balighnya.
Badanku gemetar dan ada rasa haru serta
bahagia sebagai ibu, bahwa anaknya telah memasuki masa akil baligh sebagai
wanita seutuhnya.
Alhamdulillah aku dan suami
berada di samping anak sulung kami (Alma Fadillah Putri) saat ia mengalami peristiwa akil baligh dalam
hidupnya diusia 11 tahun 1 bulan 10 hari, mengarungi masa kanak-kanak menuju masa remajanya (berharap dalam hati agar bisa menemani mereka hingga kejenjang pernikahan kelak. Amin)
"Selamat ya sayang, lembaran catatan amalmu telah dibuka. Mulai saat ini kakak sudah bertanggungjawab penuh dengan segala yang kakak perbuat, Isilah buku amalmu dengan goresan yang penuh dengan amal kebajikan. Buatlah sibuk malaikat Raqib menorehkan tintanya di sebelah kananmu dan biarkanlah malaikat Atid di sebelah kirimu beristirahat dengan tugasnya. Selama nafas masih dikandung badan, Ayah dan ibu tak putus mendo’akan yang terbaik untukmu, Buatlah Kami bangga padamu, Anakku."
"Selamat ya sayang, lembaran catatan amalmu telah dibuka. Mulai saat ini kakak sudah bertanggungjawab penuh dengan segala yang kakak perbuat, Isilah buku amalmu dengan goresan yang penuh dengan amal kebajikan. Buatlah sibuk malaikat Raqib menorehkan tintanya di sebelah kananmu dan biarkanlah malaikat Atid di sebelah kirimu beristirahat dengan tugasnya. Selama nafas masih dikandung badan, Ayah dan ibu tak putus mendo’akan yang terbaik untukmu, Buatlah Kami bangga padamu, Anakku."